kereta layang Bandara Internasional Soekarno Hatta
Minggu, 12 November 2017
SETELAH sempat dihentikan, Automated People Mover System (APMS) atau skytrain di Bandara Soekarno Hatta dioperasikan kembali.
Pelayanan Moda transportasi berbasis rel yang menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 dan Stasiun Kereta Bandara itu disediakan secara gratis bagi penumpang pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta.
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi, mengatakan, operasional Skytrain tersebut sempat dihentikan pada April 2020 karena dampak dari pandemi COVID-19.
Namun untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pada Lebaran Idul Fitri, April 2022 lalu angkutan itu sempat dioperasikan kembali. Dan pada awal Juni 2022 dihentikan karena ada evaluasi dan perawatan.
"Alhamdulillah sejak Rabu (15/6) kemarin, angkutan ini bisa dioperasikan kembali setiap hari," kata Holik Muardi, Kamis (16/6).
Baca juga: Wagub DKI Janji Monas akan Dibuka Kembali, Pekan Ini
Adapun jadwal layanan angkutan itu, tambah dia, mulai pukul 06.00 - 21.00 WIB. "PT Angkasa Pura II berharap dengan dioperasikannya kembali skytrain secara reguler dapat meningkatkan standar layanan di Bandara Soekarno Hatta," tandas dia.
Sehingga, lanjutnya, penumpang pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta dapat semakin nyaman dan mudah untuk berpindah satu terminal penumpang ke terminal penumpang lainnya, termasuk dari Stasiun Kereta Bandara menuju terminal penumpang atau sebaliknya.
Lebih Jauh Holik Muardi menjelaskan, pengoperasian reguler Skytrain dioperasikan kembali seiring dengan pemulihan lalu lintas penerbangan, di mana saat ini jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata mencapai sekira 100.000 - 120.000 orang/hari.
Bandara Soekarno-Hatta sendiri, katanya, saat ini sudah beroperasi dengan 3 terminal yakni Terminal 1A, Terminal 2 dan Terminal 3, setelah sebelumnya Terminal 1 sempat ditutup akibat dampak dari pandemi COVID-19. (OL-4)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kalayang Bandara Soekarno–Hatta (bahasa Inggris: Soekarno–Hatta Airport Skytrain) adalah sebuah layanan pengangkut penumpang (automated people-mover system, APMS) sepanjang 3,05 kilometer yang melayani tiga terminal serta stasiun kereta bandara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Indonesia.[1] Kereta ini menjangkau Terminal 1 dan Terminal 2 bandara dengan waktu tempuh 5 menit, sementara Terminal 2 menuju Terminal 3 ditempuh dalam waktu 7 menit.[2] Penumpang dapat menggunakan kereta ini tanpa dipungut biaya.[3]
Walaupun pengangkut penumpang ini dapat beroperasi secara otomatis, hingga saat ini pengoperasian pengangkut penumpang ini masih dilakukan secara manual oleh petugas.[4]
Layanan pengangkut penumpang ini menggunakan kereta gerak-roda otomatis (automated people-mover system) yang diproduksi oleh PT LEN Industri dan Woojin Industries asal Korea Selatan.[4] Dari dua rangkaian kereta yang beroperasi, setiap rangkaian kereta terdiri dari tiga gerbong yang keseluruhannya dapat mengangkut hingga 176 penumpang dalam satu kali perjalanan. Setiap gerbong kereta mampu melaju hingga 60 kilometer per jam. Setiap rangkaian kereta juga dilengkapi dengan teknologi automated guide-way transit (AGT).
Ada empat pemberhentian Kalayang Bandara Soekarno-Hatta, yakni Terminal 1 di ujung selatan, diikuti oleh Bangunan Integrasi yang terhubung langsung dengan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta sebagai terminus layanan Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Terminal 2, dan Terminal 3 sebagai pemberhentian ujung utara.
Jadwal beroperasinya pengangkut penumpang ini dapat dijangkau melalui situs web Indonesia Airports dan aplikasi yang tersedia di telepon pintar. Seluruh bangunan pemberhentian Kalayang dilengkapi dengan pintu peron (platform-screen-doors) serta layar televisi untuk memberitahukan keberangkatan kereta selanjutnya. Layanan Kalayang mulai beroperasi sejak 17 September 2017.[5]
Ke depannya, jalur pengangkut penumpang ini akan diperpanjang melewati terminal 4 dan area komersial Sky Hub hingga kembali ke Terminal 1 dengan mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.[6]
From Wikipedia, the free encyclopedia
For other rail systems named Skytrain, see
The Soekarno–Hatta Airport Skytrain (Indonesian: Kalayang Bandara Soekarno–Hatta) is a semi-driverless 3.05 kilometre Automated People Mover System (APMS) which connects Soekarno-Hatta Airport Terminals 1, 2, 3 and SHIA railway station, free of charge.[1] Trains are spaced 5 minutes apart, with 7 minutes needed to get from Terminal 1 to Terminal 3.[2][3] The trains are only available on the landside.
The system uses Airport Automated People Mover System rubber-tyred metro manufactured by state-owned enterprise PT LEN Industri in cooperation with South Korean Woojin Industries.[4] Three train units operate with each train unit consisting of two cars. They are capable to transport 176 passengers in one trip. The train travels at a speed of 60 kilometers per hour. Each trainset is equipped with automated guide-way transit (AGT) technology. The system is capable for automated operations, but its implementation have been delayed pending trials conducted by LEN Industri.
There are 4 stations served by Airport Skytrain; Terminal 1, 2 and 3 each has one station. The airport shuttle Skytrain is integrated to SHIA railway station, from where passengers can conveniently travel to–and from–Jakarta city center by Soekarno–Hatta Airport Rail Link.
Skytrain operating schedule is accessible online and through the Indonesia Airport website and smartphone application, the time was variable . All Skytrain stations are equipped with platform screen doors and have information screens displaying real-time arrival time of the next train. Skytrain has been operational since 17 September 2017.[5]
The Skytrain will be extended to planned new Terminal 4 and Sky Hub (commercial area) in Phase 2. Then it will be connected to Integrated Building Terminal, Terminal 1, 2 and 3.[6]